Tiba satu saat
terfikir untuk menyerah
Mengangkat tangan tanda aku tewas
Tewas dengan pencaturan dunia
Melihat manusia yang datang dan pergi dari hidup
Membiarkan diri terus terumbang ambing
Mencari jalan hidup sendiri
Sedang diri memerlukan tangan tangan yang menghulur
Terima kasih pada yang menghulur tangan kosong
Yang memberi satu pengajaran dalam hidup
Yang mengajar pelbagai cara bagaimana menjadi susah
Susah menjadi manusia anak kepada Zainal Abidin
Tika diri mahu mati
Di biar tinggal sendiri
membiarkan luka dan segala darah terus mengalir
luka ini bakal busuk dan aku bakal terus pergi
Pergi bertemu kekasih atau teman yang paling setia
mendengar segala keluhan aku
Mendengar segala rintihan aku
Yang tidak pernah meninggalkan aku walau sesaat
Yang tidak pernah alpa pada aku walau sesaat
Yang sering memberi aku kekuatan saat diri terus
Lalai dengan segala perintah nya
Ya aku yang alpa
Aku yang leka
Aku yang membuang dia suatu ketika dulu
Tuhan
bawa aku kembali
Kembali kepada-Mu yang satu
terfikir untuk menyerah
Mengangkat tangan tanda aku tewas
Tewas dengan pencaturan dunia
Melihat manusia yang datang dan pergi dari hidup
Membiarkan diri terus terumbang ambing
Mencari jalan hidup sendiri
Sedang diri memerlukan tangan tangan yang menghulur
Terima kasih pada yang menghulur tangan kosong
Yang memberi satu pengajaran dalam hidup
Yang mengajar pelbagai cara bagaimana menjadi susah
Susah menjadi manusia anak kepada Zainal Abidin
Tika diri mahu mati
Di biar tinggal sendiri
membiarkan luka dan segala darah terus mengalir
luka ini bakal busuk dan aku bakal terus pergi
Pergi bertemu kekasih atau teman yang paling setia
mendengar segala keluhan aku
Mendengar segala rintihan aku
Yang tidak pernah meninggalkan aku walau sesaat
Yang tidak pernah alpa pada aku walau sesaat
Yang sering memberi aku kekuatan saat diri terus
Lalai dengan segala perintah nya
Ya aku yang alpa
Aku yang leka
Aku yang membuang dia suatu ketika dulu
Tuhan
bawa aku kembali
Kembali kepada-Mu yang satu
Comments
Post a Comment